BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini masalah sampah begitu pelik, pemandangan
sampah telah menjadi pandangan kita sehari-hari. Namun belum juga mendapatkan
jalan keluar yang terbaik dalam menangani masalah sampah ini. Teknologi begitu
melaju dengan pesat namun penanganan dari sisa teknologi ini, terkhusus sampah
yang begitu sulit untuk terurai, belum juga tergapai oleh pemerintah untuk
menanganinya.
NETIZEN salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya
lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar
bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong
plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk
membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang
menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar
fungsinya juga. Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong
plastik bagi lingkungan hidup? Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat
terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini
adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik
akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap
beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak
sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat
berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker,
hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir karena
menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan
yang terparah merusak turbin waduk. Diperkirakan 500 juta hingga satu miliar
kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini
dibentangkan maka dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali
lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah
terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun sekitar
500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia.
Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya.
Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan
secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong
plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.
Sampah
plastik dapat menyebabkan perubahan iklim?
Sejak proses produksi hingga tahap
pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan
produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon
setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas
rumah kaca.
Lantas,
apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik?
Berbagai upaya menekan penggunaan
kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan
melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah
kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup.
Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi
polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara
signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Apa
yang harus kita lakukan?
Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan
gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan
barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk
selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall untuk berhenti
memberikan kantong plastik.
Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan
Pemerhati Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan
sampah menjadi solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di
lingkungan belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi
langkah kecil terbaik.
Terlepas dari usaha dan upaya tersebut, menurut
pendapat saya pribadi semuanya akan berpulang kembali kepada individu-individu
masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan berjalan atau tidaknya
langkah-langkah yang telah di anjurkan.
Saat berbagai Negara mulai melarang dan merespon
terhadap bahaya penggunaan kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah
sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah Negara mulai
mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia,
Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark,
Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April
2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda
sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan
China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong
plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas
plastik di Departement Store. Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong
plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
Sedangkan bagaimana dengan Indonesia sendiri?
Pemerintah belum secara nyata membuat kebijakan tersebut. Menyadari dengan
kondisi Indonesia yang sekarang ini maka terinspirasilah dari berbagai
informasi tentang pelarangan penggunaan kantong plastic dari berbagai Negara.
Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak sebulan terakhir mulai menjalankan
kampanye untuk ‘memusuhi’ kantong plastik, seperti yang dilakukan oleh Negara
Singapura.
HMTL berupaya membangun komunitas yang benar-benar
sadar akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan. Acara “Plastic Phobia”
yang merupakan rangkaian akhir dari “Anti Plastic Campaign Bag” atau Kampanye
Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh “happening art” dan aksi seni instalasi
dari mahasiswa Design Grafis ITB.
“Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik
perlu dilakukan dari individu masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk
menghentikan bencana lingkungan akibat kantong plastik di masa depan” kata
Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara kampanye itu. Menurut
Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah kepada lingkungan,
karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan di masa mendatang.
Jadi ingat, jangan membakar sampah
plastik karena jika sampah itu di bakar racun yang ada dalam sampah tersebut
akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang kita hirup yang dapat
membuat kita sakit. Jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada di
dalam sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah dan membuat air yang ada
dalam tanah akan tercemar begitu juga lingkungan di sekitarnya. Jangan membuang
sampah plastik, karena racun yang ada dalam sampah dapat mencemari lingkungan
di sekitar kita, makhluk hidup dan lingkungan kita akan mengalami kerusakan dan
racun akan terus bertambah dimana-mana.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
judul dan latar belakang di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut :
a.
Mengapa sampah plastik dikatakan sebagai
sampah yang sangat berbahaya dan sulit dikelola?
b.
Bahaya apa sajakah yang dapat ditimbulkan oleh sampah plastic!
c.
Bagaimana cara penanganan sampah plastik
yang baik bagi lingkungan?
d.
Upaya apa yang sebaiknya dilakukan oleh
masyarakat agar jumlah sampah plastic tidak semakin bertambah!
e.
Daur ulang sampah plastik yang seperti
apa yang tidak memilah-milah jenis sampah plastik?
I.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen .
2. Untuk
mengetahui lebih jauh mengenai pemanfaatan dan pengeloalaaan sampah plastic.
3. Mengetahui
lebih jelas tentang pengelolaan sampah menjadi suatu karya seni yang memiliki
nilai jual dan nilai guna
4. Memberikan
pengetahuan dan motivasi untuk memulai usaha dengann modal yang sedikit dan
menghasilkan keuntungan yang besar.
BAB II
TEORI PENELITIAN
II.1 Definisi Penelitian
Metode penelitian memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta
menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan
dengan cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan
melalui proses penelitian. Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam
pengambilan keputusan yang ilmiah: (1) kebutuhan manajer akan informasi yang
lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik dan peralatan yang lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan itu.
Penelitian akan menawarkan kesempatan-kesempatan menarik khususnya dalam
analisis keuangan, penelitian pemasaran, dan penelitian operasional.
Oleh karena itu, sebelum memahami
pentingnya suatu penelitian, maka perlu dipahami pengertian dari penelitian itu.
Ada beberapa definisi penelitian yang telah dikemukan oleh beberapa ahli,
antara lain: Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris
dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu
antarfenomena (Kerlinger, 1986: 17-18). Penelitian merupakan refleksi dari
keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari
kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah (Indriantoro
& Supomo, 1999: 16).
Penelitian pada dasarnya merupakan
penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang
bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan
seharihari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Pengertian atau definisi
penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan. Mereka mengatakan bahwa
penelitian bisnis adalah suatu proses sistematis dan obyektif yang meliputi
pengumpulan, analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis
(Zikmund, 2000: 5). Suatu penelitian sistematis yang memberikan informasi untuk
menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995: 11)
II.2 Definisi Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang
belum memiliki nilai ekonomis.
II.3 Peneliti
Sampah
A. Mr.
Koji TAKAKURA
Hasil penelitian dari seorang ahli
Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya
untuk mencari sistim pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun Mr.
Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang
“memakan” sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.
Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian
sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang
sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dekembang
biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang
Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut
“Takakura Home Method” yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama
keranjang sakti Takakura.
B. Fery
Efendi
Ketua pelaksana dari Universitas
Negeri malang dalam penelitiannya yaitu pemanfaatan sampah plastic dan limbah melakukan penelitian terhadap
sampah plastic dan limbah menjadi
bahan ornament yang dapat menambah nilai seni dan manfaat.
C. Suparno,
2009
Sampah plastik pada umumnya
merupakan sampah yang paling mudah di dapatkan. Hal ini ditunjukkan oleh harga
sampah plastik yang murah. Misalnya harga sampah plastik kemasan air mineral
perkilogram hanya Rp 300,00 - Rp 700,00 (Suparno, 2009). Selain sampah plastik
kemasan air mineral, masih ada berbagai sampah plastik lain yang dapat dimanfaatkan.
D. Charlotte
Williams, inggris
Charlotte Williams, menemukan
penemuan baru yaitu pembuatan plastic dari bahan dasar gula sehingga mudah
untuk diurai oleh alam
E. Prof Dr
Wiwik Sringatin Subowo (64)
dikukuhkan sebagai guru besar riset
dalam sidang yang dipimpin Ketua LIPI Prof Dr Umar A Jenie dan Wakil Ketua LIPI
Prof Dr Lukman Hakim Peneliti polimer dari Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), ini memperoleh gelar profesor riset, atas
ketekunannya meneliti dan menghasilkan temuan plastik ramah lingkungan karena
bisa terurai—dengan bahan campuran pati jagung terlapisi dan polietilen, yaitu
polimer sintetis berbasis petroleum. Temuan plastik baru ini dapat terurai
hingga 25 persen dalam waktu setahun karena menggunakan bahan organik dan
memiliki pori lebih lebar. Wiwik juga menemukan bahan pengganti serat kaca
(glass wool) dan sterofoam, berupa material teknis densitas rendah berbahan
baku serat kapok. Ini adalah peredam suara dan lapisan peredam benturan pada
helm.
BAB
III
PERTANYAAN
PENELITIAN
Metode yang kami gunakan dalam
penelitian ini adalah metode question. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terangkum
dibawah ini.
1.
Karena tujuannya penelitian, maka selain
hasil, kami juga ingin mengetahui latar belakang pemiliknya, dalam hal ini
Bapak sendiri, kita mulai dari nama Bapak !
Jawab: Nama saya Akhmad Iskandar. Kaluau pendidikan terakhir saya masih
sarjana muda ekonomi(Bsc). Dan kalau masalah teknologi tidak ada disiplin ilmu
yang saya peroleh hanya sekedar riset pribadi saja dengan mennggunakan rasio
bagaimana untuk mencampur berbagai jenis karakteristik plastik.
2.
Apakah nama dari usaha yang bapak
dirikan ?
Jawab: CV
PRIMA EKSEKUTIF
3.
Mengapa dinamakan demikian Pak ?
Jawab: Sebenarnya untuk pengolahannya itu dinamakan
PRIMA ART. PRIMA itu keistimewaan dan ART itu seni, Jadi kita ingin membuat
sesuatu itu istimewa.
4.
Kemudian dari CV itu sendiri, kira-kira
kapan berdirinya ?
Jawab: Kalau dari CV sendiri berdiri sejak tanggal 10
januari 2009.
5.
Apakah tujuan pendirian Prima eksekutif
itu sendiri ?
Jawab: Kalau Prima eksekutifnya
sendiri ada beberapa tujuan. Dan dari segi pengolahan sampah plastik tujuannya
ada tiga, yang pertama untuk menghabiskan sampah plastik secara masal tanpa
disiplin 100% habis, yang kedua kita bisa menyerap tenaga kerja dari yang kita
kerjakan jadi artinya mengurangi pengangguran-pengangguran, dan yang ketiga
dari hasil usaha bisa menambah pendapatan ekonomi keluarga pekerja kita.
6.
Dari mulai berdiri kira-kira modal yang
dibutuhkan itu pak ?
Jawab: Kalau saya jalankan atau
bangun usaha tempat ini mulai dari produksi, peralatan finising dan show room
untuk biaya kotornya sekitar Rp.150000000,-.
7.
Kemudian dari tahun 2009 berdirinya,
kira-kira apa saja kendala yang di hadapi oleh CV. PRIMA EKSEKUTIF ini ?
Jawab: Kendala yang dihadapi adalah
kurangnya bahan baku, karena selama ini selain tetangga yang saya usahakan
untuk mengumpulkan sampah plastiknya saya juga yang mengumpulkan sampah plastik
sendiri.
8.
Bagaimana cara mempromosikan usaha ini
kepada masyarakat ?
Jawab: Untuk promosi kita ada
beberapa macam yaitu melalui TV Balikpapan, TV Chaenel,untuk TV Nasional kita
belum ada. Kemudian untuk promosi lainnya kita melalui pameran-pameran. Kami
sudah melakukan pameran di Jakarta (1 kali), Bontang (1 kali), Samarinda (1
kali), Balikpapan (6 kali).
9.
Di Balikpapan lokasi pamerannya dimana
saja !
Jawab: Di DOM (1 kali), depan
PEMKOT (waktu penerimaan piala Adipura tahun 2009), di KODAM (1 kali).
10. Selain
pameran apa lagi bentuk promosi yang di lakukan oleh CV.PRIMA EKSEKUTIF ?
Jawab: Selain pameran kami juga
menyebarkan brosur-brosur.
11. Untuk
brosur sendiri kira-kira sudah tersebar kemana saja ?
Jawab: Untuk brosur sendiri sudah menyebar kemana-mana dalam artian
penyebarannya melalui face-to face, mereka datang sendiri kepameran-pameran
yang dilakukan, bahkan dari ITS Surabaya sangat tertarik dengan tekhnik yang
kami lakukan.
12. Berapakah
jumlah tenaga kerja atau karyawan yang bekerja di CV.PRIMA EKSEKUTIF ?
Jawab: Tenaga kerja kami ada 4
orang dan saya sendiri.
13. Jam
kerja sendiri dari jam berapa sampai jam berapa ?
Jawab: Dari jam 08.00 -16.00.
14. Berapakah
pendapatan perbulan selama masa promosi dan biaya yang digunakan?
Jawab: Pengeluaran dan pendapatan
hampir seimbang, karena sementara ini kami masih dalam melakukan pembenahan
manajemen dan pemasarannya
15. Bisa
tidak bapak sebutkan yang bapak dapatkan ?
Jawab: Kalau sebulan sekitar 6-7
jutaan begitu juga dengan pengeluarannya.
16. Kemudian
dari hasil produksi, apakah ada bentuk lain selain vas bungan ?
Jawab: Dari hasil sebenarnya kami banyak dari
pesanan, seperti pengganti batu alam untuk didepan rumah atau untuk
pagar,kemudian ada seperti bambu-bambuan untuk hiasan pengantin, lalu peralatan
kantor seperti tempat pulpen dan alat kesehatan seperti pijakan-pijakan
refleksi. Jadi apa saja mau kami buat itu tergantung pesanan, jadi tidak
terkait, kalau orang mau motif seperti apa, dibawakan contoh kami pasti bisa.
17. Kalau
ada proyek pembuatan itu, misalnya 100 kira-kira butuh berapa hari ?
Jawab: Kalau 100 buah itu kami bisa
selesaikan 3-4 hari, karena 1 hari itu minimal kami kerjakan 30 buah dengan dua
mata kompor.
18. Apakah
hal itu semacam target !
Jawab: Tidak juga, memang satu hari itu kami mampu 30
buah dengan dua mata kompor dan kalau
empat mata kompor bisa sampai 100 buah.
19. Kompor
jenis apa yang digunakan dalam pembuatan ini ?
Jawab: Kompor biasa tetapi lebih besar ukurannya.
20. Berapa
kilo plastik yang di butuhkan dalam pembuatan Vas bunga ?
Jawab: Rata-rata 1 pot bunga itu membutuhkan ½ kilo
plastik.
21. Dalam
pembuatan ini apakah ada tekhnik yang digunakan ?
Jawab: Iya, sebenarnya mengandung
almunium foil bungkus makanan anak, tempat
22. Jadi
semua campuran berbagai jenis plastik?
Jawab: Iya, ada 6 jenis plastik
23. Apakah
plastik yang digunakan plastik kering atau plastik basah ?
Jawab: Kami tidak memilah plastik
itu basah atau kering yang terpenting sudah tidak ada kotoran lagi, dan kotoran
itu juga harus dibersihkan sampai bersih.
24. Jadi
proses pembersihannya tidak terlalu bersih ?
Jawab: Iya, setelah terkumpul kami
membagi atau memilah Menjadi 3 jenis plastik yaitu, plastik keras, plastik
lunak, dan plstik yang bercampur foil. Jadi dari 6 jenis tadi kami perkecil
lagi menjadi 3 kelompok, kemudian masing-masingnya kami timbang untuk
memperoleh hasil yang kami inginkan . Jadi untuk 1 kilo itu plastik keras
sekian gram, plastik lunak sekian gram, plastik yang mengandung foil sekian
gram.
25. Jadi
ada komposisinya ya pak ?
Jawab: Iya ada komposisinya. Perbandingan itu
rumusnya dan kuncinya.
26. Bapak
tadi mengatakan pembelian 1kg plastik seharga Rp.1000,- dan 1 kg Rp.500,-. Jadi
berapakah harga pembelian yang benar ?
Jawab: Kalau di dalam kota kami
memberi harga Rp.500,- , kemudian di pesisir pantai atau di panggir laut kami
beli Rp.1000,-.
27. Apa
alasan bapak ?
Jawab: Alasannya agar mereka tidak
membuang sampah ke laut kalau di kota mereka tidak membuang begitu saja artinya
sudah tidak ke umum lagi karena sudah ada DKPP yang mengambil, tapi kalau di
pesisir atau di pinggir laut resikonya ke orang banyak lagi karena kelaut, dan
mengganggu biota laut.
28. Lantas
untuk lokasi atau tempat apakah hannya di sungai ampal atau sudah membuka cabang
dimana saja ?
Jawab: Kalau cabang belum ada, tapi yang sekarang
kami jajaki di Makasar.
29. Jadi
kedepannya ada wacana untuk bermitra atau membuka cabang ?
Jawab: Saya merencanakan di semua daerah, tapi kami fokus di kalimantan
timur dulu, yang paling kami fokuskan di Balikpapan kita jadikan sebagai pilot
projek atau percontohan. Bagaimana kita memmasyarakatkan dan kita sudah kekilo
543 dan sampai disana saja mengambil sampahnya.
30. Untuk
lokasi mengapa tidak mengambil tempat yang stratigis lagi agar masyarakat tau,
alasannya?
Jawab: Karena apa yang kami punya ada disini, dan
kalau kami cari tempat yang lain itu membutuhkan dana yang lebih besar.
31. Dari
mana saja penghargaan yang sudah diterima saat ini ?
Jawab: Yang pernah diterima dari
Pemerintah kota Balikpapan. Yang pertama tentang lingkungan hidup, tetapi itu
berupa tanaman hias.
32. Berupa
apa penghargaan itu ?
Jawab: berupa piagam.
33. Apakah
ada dana bantuan yang di berikan ?
Jawab: Dana bantuan ada dana
pembinaan sebesar Rp.2000000,-.
34. Sekitar
tahun berapakah dana bantuan tersebut ?
Jawab: Sekitar tahun 2009,2010
waktu itu tentang lingkungan hidup.
35. Sudah
pernakah mendapat PNPM ?
Jawab: Belum, kami murni modal
sendiri.
36. Jadi
sekarang lebih kepada pengembangan ?
Jawab: Sekarang tinggal pengembangan kepada masyarakat, artinya kami
usahakan agar masyarakat itu setiap 1 RT memiliki 1 unit pengolahan
37. Selama
pecobaan itu berapa bapak menghabiskan biaya berapa ?
Jawab: Tidak terlalu vbesar sekitar
3-5 juta.
38. Bantuan
yang sudah di terima dari mana dan berupa apa saja ?
Jawab: Dari pemerintah kota
Balikpapan, berupa uang.
39. Bisa
disebutkan tolong di rincikan masing-masing !
Jawab: Pemeran 2 kali di Samarinda
sebesar Rp. 8000000,-, Bontang sebesar Rp. 4000000,-. Jadi itulah bantuan yang
pernah kami terima dari pemerintah kota.
40. Tanggapan
bapak sendiri terhadap pemerintah kota yang berkaitan dengan penghargaan yang
sudah di terima oleh CV.PRIMA EKSEKUTIF bagai mana ?
Jawab: Untuk pemerintah kota kami
ini sebagai motifatornya cukup tinggi untuk memperhatikan sampai ke unit usaha
yang ada ini perlu cepat, sedangkan pemerintah kota sendiri kurang cepat
tanggap terhadap masalah ini, seharusnya dia cepat tanggap, apa yang perlu
dibantu usaha ini,perlu mesin seperti apa, perlu biaya berapa, seharusny
seperti itu, itu yang pertama. Dan yang kedua seperti bila ala PLHnya, uang
seperti pembinaannya itu tidak ada sama sekali. Maksudnya yang pergi ke Jakarta
itu seharusnya pelaku usaha itu yang harus dibawa kesana supaya mereka memiliki
wawasan yang luas, kesulitan kami seperti apa, kami kan perlu sharing disini
dan kalau perlu kita juga punya talk show disana kan, seminar disana, apa
kekurangan dan kelebihan kita. Nah itu kita tidak dilibatkan justru kami biaya
sendiri kalu berangkat kesana mereka sendiri yang dibawa hanya tas-tas, satu
orang yang bisa membawanya, tapi sembilan orang yang berangkat kesana. Dan
mereka pulang apa yang mereka bawa? Apakah sembilan orang diantara mereka bisa
menghabiskan dana saja, mereka berangkat dapat uang saku atau uang dinas. Coba
uang itu yang dialokasikan. Mereka berangkat sudah menghabiskan puluhan juta.
41. Jadi
bapak kurang puas dengan pemerintah!
Jawab: Saya kurang puas dengan pemerintah
42. Berapa
lama pengolahan kerajinan ini?
Jawab: Kira-kira 20 menit, yang
lama itu katika kami menambahkan pelastik lagi.
43. Bagaimana
cara mendapatkan plastik-plastik itu, apakah ada yang menyetor atau cari
sendiri?
Jawab: ada yang menyetor.
44. Mengapa
tidak dicari sendiri?
Jawab: Karena tenaga kerjanya tidak
ada. Kalu dikerahkan untuk mencari nanti hanya fokus disana, dan yang berada
disini(produksi) terbengkalai.
45. Jadi
belum ada yang menangani sendiri?
Jawab: Belum, saat ini balum ada.
46. Apakah
pihak pemerintah sudah ada yang meninjau?
Jawab: Belum ada.
BAB
IV
PEMBAHASAN
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK (Plastic
Waste Management )
Sejarah Plastik
Plastik pertama kali diperkenalkan
oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 pada sebuah ekshibisi internasional di
London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut par kes ine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa dengan
karakteristik mirip karet, bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam
berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena
mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethy
lene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau
sekitar 270 kg. Kejadian tersebut merupakan awal dari penggunaan plastik
sebagai sebagian besar bahan baku industri, kemudian di era modern
penggunaannya menjadi semakin meningkat akibat pola hidup manusia yang semakin
menuntut keefisienan dan daya tahan produk. Saat ini plastik digunakan untuk
membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, kontainer untuk menyimpan
makanan, bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat
elektronik. Bahkan dalam dunia kedokteran, plastik digunakan untuk mengganti
bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi.
Budaya Penggunaan Plastik
Plastik mempunyai beberapa
keunggulan sifat, di antaranya kuat tetapi ringan, tidak berkarat, sifat
termoplastis (bisa direkat menggunakan panas), dapat diberi label atau cetakan
dengan berbagai kreasi, dan mudah diubah bentuknya. Karena keunggulan itulah
penggunaan plastik menjadi semakin membudaya terutama di bidang industri dan
rumah tangga. Padahal sebelum ditemukannya plastik, untuk memenuhi dan membantu
pekerjaan manusia digunakan peralatan sederhana dan seadanya. Contoh adalah
para ibu yang berbelanja dan berjualan di pasar, untuk membawa barang belanjaan
ataupun dagangannya masih menggunakan keranjang yang terbuat dari ulatan bambu,
anyaman janur dan daun pisang. Selain itu perabotan rumah tangga juga masih
menggunakan bahan-bahan alami. Namun dengan ditemukannya plastik yang
menawarkan keefisienan penggunaannya, masyarakat beralih dari bahan yang alami
ke bahan yang terbuat dari plastik. Hampir semua aktifitas manusia kini
berhubungan dengan plastik. Bagi masyarakat saat ini plastik merupakan suatu
benda multifungsi dengan berbagai kegunaan dan banyak kelebihan yang
dimilikinya dan secara tidak langsung telah menjadi budaya yang melekat erat
dalam masyarakat.
Sumber Sampah Plastik
Riset yang dilakukan oleh PT Lion
Superindo (2008) menyatakan bahwa dalam satu tahun pengunaan kantong plastik di
dunia adalah sebesar 500 juta sampai dengan 1 miliar kantong. Jika dibentangkan
dapat membungkus permukaan bumi hingga 10 kali lipat. Berdasarkan data dari
Departemen Pekerjaan Umum 1989, komposisi sumber sampah berasal dari sampah
rumah tangga yang paling besar sekitar 48 persen, disusul pasar 24 persen,
pertokoan 9 persen, dan jalan sekitar 6 persen, sisanya berasal dari fasilitas
publik 5 persen, perkantoran 1 persen, industri 1 persen dan lainnya 6 persen.
Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh
setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Bali sendiri
produksi sampah plastik saat ini sudah mencapai rata-rata 70 ton per bulan.
Penanggulangan
Salah satu cara untuk mengatasi
membludaknya keberadaan limbah plastik adalah dengan menghapus budaya plastik
yang berakar di masyarakat. Pandangan masyarakat bahwa plastik merupakan
alternatif praktis yang dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan mereka
perlu diubah. Fungsi edukasi merupakan salah satu solusi untuk memberikan
informasi permasalahan sampah plastik kepada masyarakat sehingga diharapkan
adanya perubahan perilaku masyarakat (mengurangi penggunaan plastik). Edukasi
dapat melalui ajakan-ajakan untuk tidak memakai plastik (iklan, reklame) dan
penyuluhan tentang bahaya sampah bagi lingkungan dan bagi kesehatan masyarakat.
Pendekatan melalui tokoh-tokoh masyarakat dan trendsetter juga dapat dilakukan,
di samping dengan membuat acara-acara atau hari peringatan bebas plastik
seperti hari tanpa bungkus plastik sedunia.
Selain edukasi, pengurangan
penggunaan plastik dalam kehidupan masyarakat juga bisa dilakukan dengan
substitusi atau penggantian plastik dengan benda lain seperti paper bag dan
plastik dari kulit jeruk. Paper bag dibuat dari daur ulang koran, majalah,
maupun buku-buku yang sudah tidak terpakai lagi. Karena kertas untuk membuat
paper bag ini merupakan bahan yang mudah diuraikan dan dapat didaur ulang
kembali tanpa perlu proses yang lama, paper bag merupakan solusi yang ramah
lingkungan untuk mengganti pembungkus plastik. Paper bag juga tidak akan
mengganggu kesehatan karena tidak terdapat zat aditif yang membahayakan
kesehatan.
Daur ulang sampah plastik mejadi
barang baru.
Di Balikpapan ada pengolahan sampah
plastik, dari sampah plastik rumah tangga maupun sampah plastik yang di buang
oleh industri ini bisa diolah menjadi
produk dengan ketahanan yang lebih tahan lama, baik dalam segi usia maupun dari segi kekuatan / tahan banting, dan
memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Contoh produk ini adalah : Vas bunga,
Asbak rokok, Penggati keramik, Pengganti papan, dan lain lain. Dan pemilik
pengolahan sampah plastik ini mengklaim bahwa ini satu satunmya di Indonesia,
dengan di buktikan adanya sertifikat hak
paten yang dikeluarkan oleh Pemerintah dengan nomor : P.00201000069. Dan
pengolahan sampah plastik ini tidak
memilah milah sampah plastik, semua sampah plastik disini bisa diolahnya dan
tanpa di bersihkan atau dicuci dahulu.
Cara Pengolahan Sampah Plastik.
Cara pengolahan sampak plastik yang dikelola oleh
CV. Prima Executive yang beralamat di Sungai Ampal Rt 30 N0 68 Balikpapan adalah
sebagai berikut :
1. Pertama
–tama semua sampah plastik di kumpulkan lalu di timbang ± 1 kg .
2. Lalu
panaskan kompor dan sampah plastik dimasukkan dan di goreng di atas wajan
sampai meleleh dengan waktu ± 20 menit.
3. Setelah
plastik meleleh lalu dimasukkan dalam
cetakan yang telah di sediakan.
4. Setelah
dingin lalu cetakan dibuka dan kelihatan
hasilnya dan jadilah bahan setengah jadi.
5. Setelah barang setengah jadi di keluarkan dari
cetakan lalu di adakan kerjaan finishing.
Dan kerjaan finishing ini meliputi : menghaluskan dengan gerinda dan
amplas lalu di cat.
6. Setelah
barang di cat maka barang daur ulang
dari sampah sudah siap dipasarkan.
Tenaga
Dalam pengolahan sampah plastik ini
memerlukan tidak banyak tenaga karena alat yang digunakan masih sangat
sederhana sekali. Jadi menggunakan ± 4 tenaga kerja yaitu : 2 untuk tenaga
kerja menggoreng sampah plastik, 1 orang memfinishing dan 1 orang yang
mengecat.
Distribusi
Dalam penjualan daur ulang sampah
plastik ini menurut pengelolanya sudah ada pesanan dari luar kota misalnya :
dari Jakarta, Surabaya, Jogjakarta dan
lin-lain. Selain itu dalam pemasarannya pengelola juga mengikutkan hasil
produknya dengan mengikuti segala pemeran, baik itu yang diselenggarakan di
Kota Balikpapan, maupun yang diadakan di luar Kota Balikpapan. Misal : di Samarinda pernah ikut 3 Kali, di Kota Balikpapan 2 Kali, di
Jakarta ikut 2 Kali dan Di Bandung ikut 1 Kali. Jadi pemasaran produk
ini sudah menjangaku hampir seluruh Indonesia.
Omset
Menurut pengelolanya hasil
penjualan segala produk yang dihasilkan dari daur ulang sampah plastik ini ±
mencapai Rp 6.000.000,- ( Enam Juta Rupiah ) per bulan, dalam ilmu menajemen
disebut BEP ( Break Event Point ).
Penghargaan Yang Pernah Diterima.
CV. Prima Executive ini pernah
menerima segala bentuk penghargaan dari Pemerintah. Pada tahun 2010 terima penghargaan dari Pemerintah Kota
Balikpapan sebagai tokoh pemanfaatan massal multi plaktik.
Kendala
Kendala yang dihadapi pengelola
adalah kurangnya peran aktif masyarakat dalam mengumpulkan sampah sebagai bahan
baku dalam pengolahan sampah plastik dan tidak adanya perhatian dari Pemerintah kota terutama dinas yang terkait, dalam hal
ini DKPP ( Dinas Kebersihan Pertamanan
dan Pemakaman ) Kota Balikpapan.
Seharusnya pemerintah kota Balikpapan memberi bantuan modal dan
sosialisasi pada masyarakat agar permasalahan samapah di Balikpapan bisa diatasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar