Rabu, 14 Agustus 2013

artikel penelitian sampah plastik di Balikpapan

BAB I
PENDAHULUAN
I.1  LATAR BELAKANG
Dewasa ini masalah sampah begitu pelik, pemandangan sampah telah menjadi pandangan kita sehari-hari. Namun belum juga mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam menangani masalah sampah ini. Teknologi begitu melaju dengan pesat namun penanganan dari sisa teknologi ini, terkhusus sampah yang begitu sulit untuk terurai, belum juga tergapai oleh pemerintah untuk menanganinya.
NETIZEN salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga. Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong plastik bagi lingkungan hidup? Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. Diperkirakan 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya.
Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.

Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim?
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
Lantas, apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik?
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Apa yang harus kita lakukan?
Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall untuk berhenti memberikan kantong plastik.
Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan sampah menjadi solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil terbaik.
Terlepas dari usaha dan upaya tersebut, menurut pendapat saya pribadi semuanya akan berpulang kembali kepada individu-individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan.
Saat berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store. Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
Sedangkan bagaimana dengan Indonesia sendiri? Pemerintah belum secara nyata membuat kebijakan tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini maka terinspirasilah dari berbagai informasi tentang pelarangan penggunaan kantong plastic dari berbagai Negara. Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak sebulan terakhir mulai menjalankan kampanye untuk ‘memusuhi’ kantong plastik, seperti yang dilakukan oleh Negara Singapura.
HMTL berupaya membangun komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan. Acara “Plastic Phobia” yang merupakan rangkaian akhir dari “Anti Plastic Campaign Bag” atau Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh “happening art” dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB.
“Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat kantong plastik di masa depan” kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan di masa mendatang.
Jadi ingat, jangan membakar sampah plastik karena jika sampah itu di bakar racun yang ada dalam sampah tersebut akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang kita hirup yang dapat membuat kita sakit. Jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah dan membuat air yang ada dalam tanah akan tercemar begitu juga lingkungan di sekitarnya. Jangan membuang sampah plastik, karena racun yang ada dalam sampah dapat mencemari lingkungan di sekitar kita, makhluk hidup dan lingkungan kita akan mengalami kerusakan dan racun akan terus bertambah dimana-mana.

I.2   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul dan latar belakang di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut :
a.          Mengapa sampah plastik dikatakan sebagai sampah yang sangat berbahaya dan sulit dikelola?
b.         Bahaya apa sajakah yang dapat ditimbulkan  oleh sampah plastic!
c.          Bagaimana cara penanganan sampah plastik yang baik bagi lingkungan?
d.         Upaya apa yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakat agar jumlah sampah plastic tidak semakin bertambah!
e.          Daur ulang sampah plastik yang seperti apa yang tidak memilah-milah jenis sampah plastik?

I.3    TUJUAN PENELITIAN
1.   Untuk memenuhi  tugas Pengantar Manajemen .
2.     Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pemanfaatan dan pengeloalaaan sampah plastic.
3.     Mengetahui lebih jelas tentang pengelolaan sampah menjadi suatu karya seni yang memiliki nilai jual dan nilai guna
4.     Memberikan pengetahuan dan motivasi untuk memulai usaha dengann modal yang sedikit dan menghasilkan keuntungan yang besar.

BAB II
TEORI PENELITIAN
II.1 Definisi Penelitian
Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses penelitian. Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan yang ilmiah: (1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk  memenuhi kebutuhan itu. Penelitian akan menawarkan kesempatan-kesempatan menarik khususnya dalam analisis keuangan, penelitian pemasaran, dan penelitian operasional.
Oleh karena itu, sebelum memahami pentingnya suatu penelitian, maka perlu dipahami pengertian dari penelitian itu. Ada beberapa definisi penelitian yang telah dikemukan oleh beberapa ahli, antara lain: Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena (Kerlinger, 1986: 17-18). Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah (Indriantoro & Supomo, 1999: 16).
Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Pengertian atau definisi penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan. Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis adalah suatu proses sistematis dan obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5). Suatu penelitian sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995: 11)

II.2 Definisi Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

II.3 Peneliti  Sampah
A.    Mr. Koji TAKAKURA
Hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistim pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang “memakan” sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan. Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dekembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut “Takakura Home Method” yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama keranjang sakti Takakura.

B.    Fery Efendi
Ketua pelaksana dari Universitas Negeri malang dalam penelitiannya yaitu pemanfaatan sampah plastic dan  limbah melakukan penelitian  terhadap  sampah plastic dan limbah menjadi  bahan ornament yang dapat menambah nilai seni dan manfaat.

C.  Suparno, 2009
Sampah plastik pada umumnya merupakan sampah yang paling mudah di dapatkan. Hal ini ditunjukkan oleh harga sampah plastik yang murah. Misalnya harga sampah plastik kemasan air mineral perkilogram hanya Rp 300,00 - Rp 700,00 (Suparno, 2009). Selain sampah plastik kemasan air mineral, masih ada berbagai sampah plastik lain yang dapat dimanfaatkan.

D.    Charlotte Williams, inggris
Charlotte Williams, menemukan penemuan baru yaitu pembuatan plastic dari bahan dasar gula sehingga mudah untuk diurai oleh alam

E.   Prof Dr Wiwik Sringatin Subowo (64)
dikukuhkan sebagai guru besar riset dalam sidang yang dipimpin Ketua LIPI Prof Dr Umar A Jenie dan Wakil Ketua LIPI Prof Dr Lukman Hakim Peneliti polimer dari Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ini memperoleh gelar profesor riset, atas ketekunannya meneliti dan menghasilkan temuan plastik ramah lingkungan karena bisa terurai—dengan bahan campuran pati jagung terlapisi dan polietilen, yaitu polimer sintetis berbasis petroleum. Temuan plastik baru ini dapat terurai hingga 25 persen dalam waktu setahun karena menggunakan bahan organik dan memiliki pori lebih lebar. Wiwik juga menemukan bahan pengganti serat kaca (glass wool) dan sterofoam, berupa material teknis densitas rendah berbahan baku serat kapok. Ini adalah peredam suara dan lapisan peredam benturan pada helm.

BAB III
PERTANYAAN PENELITIAN
Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode question. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terangkum dibawah ini.
1.         Karena tujuannya penelitian, maka selain hasil, kami juga ingin mengetahui latar belakang pemiliknya, dalam hal ini Bapak sendiri, kita mulai dari nama Bapak !
Jawab:   Nama saya Akhmad Iskandar. Kaluau pendidikan terakhir saya masih sarjana muda ekonomi(Bsc). Dan kalau masalah teknologi tidak ada disiplin ilmu yang saya peroleh hanya sekedar riset pribadi saja dengan mennggunakan rasio bagaimana untuk mencampur berbagai jenis karakteristik plastik.
2.         Apakah nama dari usaha yang bapak dirikan ?
Jawab:  CV PRIMA EKSEKUTIF
3.         Mengapa dinamakan demikian Pak ?
Jawab:  Sebenarnya untuk pengolahannya itu dinamakan PRIMA ART. PRIMA itu keistimewaan dan ART itu seni, Jadi kita ingin membuat sesuatu itu istimewa.
4.         Kemudian dari CV itu sendiri, kira-kira kapan berdirinya ?
Jawab:  Kalau dari CV sendiri berdiri sejak tanggal 10 januari 2009.
5.         Apakah tujuan pendirian Prima eksekutif itu sendiri ?
Jawab: Kalau Prima eksekutifnya sendiri ada beberapa tujuan. Dan dari segi pengolahan sampah plastik tujuannya ada tiga, yang pertama untuk menghabiskan sampah plastik secara masal tanpa disiplin 100% habis, yang kedua kita bisa menyerap tenaga kerja dari yang kita kerjakan jadi artinya mengurangi pengangguran-pengangguran, dan yang ketiga dari hasil usaha bisa menambah pendapatan ekonomi keluarga pekerja kita.
6.         Dari mulai berdiri kira-kira modal yang dibutuhkan itu pak ?
Jawab: Kalau saya jalankan atau bangun usaha tempat ini mulai dari produksi, peralatan finising dan show room untuk biaya kotornya sekitar Rp.150000000,-.
7.         Kemudian dari tahun 2009 berdirinya, kira-kira apa saja kendala yang di hadapi oleh CV. PRIMA EKSEKUTIF ini ?
Jawab: Kendala yang dihadapi adalah kurangnya bahan baku, karena selama ini selain tetangga yang saya usahakan untuk mengumpulkan sampah plastiknya saya juga yang mengumpulkan sampah plastik sendiri.
8.         Bagaimana cara mempromosikan usaha ini kepada masyarakat ?
Jawab: Untuk promosi kita ada beberapa macam yaitu melalui TV Balikpapan, TV Chaenel,untuk TV Nasional kita belum ada. Kemudian untuk promosi lainnya kita melalui pameran-pameran. Kami sudah melakukan pameran di Jakarta (1 kali), Bontang (1 kali), Samarinda (1 kali), Balikpapan (6 kali).
9.         Di Balikpapan lokasi pamerannya dimana saja !
Jawab: Di DOM (1 kali), depan PEMKOT (waktu penerimaan piala Adipura tahun 2009), di KODAM (1 kali).
10.     Selain pameran apa lagi bentuk promosi yang di lakukan oleh CV.PRIMA EKSEKUTIF ?
Jawab: Selain pameran kami juga menyebarkan brosur-brosur.
11.     Untuk brosur sendiri kira-kira sudah tersebar kemana saja ?
Jawab:   Untuk brosur sendiri sudah menyebar kemana-mana dalam artian penyebarannya melalui face-to face, mereka datang sendiri kepameran-pameran yang dilakukan, bahkan dari ITS Surabaya sangat tertarik dengan tekhnik yang kami lakukan.
12.     Berapakah jumlah tenaga kerja atau karyawan yang bekerja di CV.PRIMA EKSEKUTIF ?
Jawab: Tenaga kerja kami ada 4 orang dan saya sendiri.
13.     Jam kerja sendiri dari jam berapa sampai jam berapa ?
Jawab: Dari jam 08.00 -16.00.
14.     Berapakah pendapatan perbulan selama masa promosi dan biaya yang digunakan?
Jawab: Pengeluaran dan pendapatan hampir seimbang, karena sementara ini kami masih dalam melakukan pembenahan manajemen dan pemasarannya
15.     Bisa tidak bapak sebutkan yang bapak dapatkan ?
Jawab: Kalau sebulan sekitar 6-7 jutaan begitu juga dengan pengeluarannya.
16.     Kemudian dari hasil produksi, apakah ada bentuk lain selain vas bungan ?
Jawab:  Dari hasil sebenarnya kami banyak dari pesanan, seperti pengganti batu alam untuk didepan rumah atau untuk pagar,kemudian ada seperti bambu-bambuan untuk hiasan pengantin, lalu peralatan kantor seperti tempat pulpen dan alat kesehatan seperti pijakan-pijakan refleksi. Jadi apa saja mau kami buat itu tergantung pesanan, jadi tidak terkait, kalau orang mau motif seperti apa, dibawakan contoh kami pasti bisa.
17.     Kalau ada proyek pembuatan itu, misalnya 100 kira-kira butuh berapa hari ?
Jawab: Kalau 100 buah itu kami bisa selesaikan 3-4 hari, karena 1 hari itu minimal kami kerjakan 30 buah dengan dua mata kompor.
18.     Apakah hal itu semacam target !
Jawab:  Tidak juga, memang satu hari itu kami mampu 30 buah dengan dua mata kompor dan kalau  empat mata kompor bisa sampai 100 buah.
19.     Kompor jenis apa yang digunakan dalam pembuatan ini ?
Jawab:  Kompor biasa tetapi lebih besar ukurannya.
20.     Berapa kilo plastik yang di butuhkan dalam pembuatan Vas bunga ?
Jawab:  Rata-rata 1 pot bunga itu membutuhkan ½ kilo plastik.
21.     Dalam pembuatan ini apakah ada tekhnik yang digunakan ?
Jawab: Iya, sebenarnya mengandung almunium foil bungkus makanan anak,    tempat
22.     Jadi semua campuran berbagai jenis plastik?
Jawab: Iya, ada 6 jenis plastik
23.     Apakah plastik yang digunakan plastik kering atau plastik basah ?
Jawab: Kami tidak memilah plastik itu basah atau kering yang terpenting sudah tidak ada kotoran lagi, dan kotoran itu juga harus dibersihkan sampai bersih.
24.     Jadi proses pembersihannya tidak terlalu bersih ?
Jawab: Iya, setelah terkumpul kami membagi atau memilah Menjadi 3 jenis plastik yaitu, plastik keras, plastik lunak, dan plstik yang bercampur foil. Jadi dari 6 jenis tadi kami perkecil lagi menjadi 3 kelompok, kemudian masing-masingnya kami timbang untuk memperoleh hasil yang kami inginkan . Jadi untuk 1 kilo itu plastik keras sekian gram, plastik lunak sekian gram, plastik yang mengandung foil sekian gram.
25.     Jadi ada komposisinya ya pak ?
Jawab:  Iya ada komposisinya. Perbandingan itu rumusnya dan kuncinya.
26.     Bapak tadi mengatakan pembelian 1kg plastik seharga Rp.1000,- dan 1 kg Rp.500,-. Jadi berapakah harga pembelian yang benar ?
Jawab: Kalau di dalam kota kami memberi harga Rp.500,- , kemudian di pesisir pantai atau di panggir laut kami beli Rp.1000,-.
27.     Apa alasan bapak ?
Jawab: Alasannya agar mereka tidak membuang sampah ke laut kalau di kota mereka tidak membuang begitu saja artinya sudah tidak ke umum lagi karena sudah ada DKPP yang mengambil, tapi kalau di pesisir atau di pinggir laut resikonya ke orang banyak lagi karena kelaut, dan mengganggu biota laut.
28.     Lantas untuk lokasi atau tempat apakah hannya di sungai ampal atau sudah membuka cabang dimana saja ?
Jawab:  Kalau cabang belum ada, tapi yang sekarang kami jajaki di Makasar.
29.     Jadi kedepannya ada wacana untuk bermitra atau membuka cabang ?
Jawab:   Saya merencanakan di semua daerah, tapi kami fokus di kalimantan timur dulu, yang paling kami fokuskan di Balikpapan kita jadikan sebagai pilot projek atau percontohan. Bagaimana kita memmasyarakatkan dan kita sudah kekilo 543 dan sampai disana saja mengambil sampahnya.
30.     Untuk lokasi mengapa tidak mengambil tempat yang stratigis lagi agar masyarakat tau, alasannya?
Jawab:  Karena apa yang kami punya ada disini, dan kalau kami cari tempat yang lain itu membutuhkan dana yang lebih besar.
31.     Dari mana saja penghargaan yang sudah diterima saat ini ?
Jawab: Yang pernah diterima dari Pemerintah kota Balikpapan. Yang pertama tentang lingkungan hidup, tetapi itu berupa tanaman hias.
32.     Berupa apa penghargaan itu ?
Jawab: berupa piagam.
33.     Apakah ada dana bantuan yang di berikan ?
Jawab: Dana bantuan ada dana pembinaan sebesar Rp.2000000,-.
34.     Sekitar tahun berapakah dana bantuan tersebut ?
Jawab: Sekitar tahun 2009,2010 waktu itu tentang lingkungan hidup.
35.     Sudah pernakah mendapat PNPM ?
Jawab: Belum, kami murni modal sendiri.
36.     Jadi sekarang lebih kepada pengembangan ?
Jawab: Sekarang tinggal pengembangan kepada masyarakat, artinya kami usahakan agar masyarakat itu setiap 1 RT memiliki 1 unit pengolahan
37.   Selama pecobaan itu berapa bapak menghabiskan biaya berapa ?
Jawab: Tidak terlalu vbesar sekitar 3-5 juta.
38.   Bantuan yang sudah di terima dari mana dan berupa apa saja ?
Jawab: Dari pemerintah kota Balikpapan, berupa uang.
39.   Bisa disebutkan tolong di rincikan masing-masing !
Jawab: Pemeran 2 kali di Samarinda sebesar Rp. 8000000,-, Bontang sebesar Rp. 4000000,-. Jadi itulah bantuan yang pernah kami terima dari pemerintah kota.
40.   Tanggapan bapak sendiri terhadap pemerintah kota yang berkaitan dengan penghargaan yang sudah di terima oleh CV.PRIMA EKSEKUTIF bagai mana ?
Jawab: Untuk pemerintah kota kami ini sebagai motifatornya cukup tinggi untuk memperhatikan sampai ke unit usaha yang ada ini perlu cepat, sedangkan pemerintah kota sendiri kurang cepat tanggap terhadap masalah ini, seharusnya dia cepat tanggap, apa yang perlu dibantu usaha ini,perlu mesin seperti apa, perlu biaya berapa, seharusny seperti itu, itu yang pertama. Dan yang kedua seperti bila ala PLHnya, uang seperti pembinaannya itu tidak ada sama sekali. Maksudnya yang pergi ke Jakarta itu seharusnya pelaku usaha itu yang harus dibawa kesana supaya mereka memiliki wawasan yang luas, kesulitan kami seperti apa, kami kan perlu sharing disini dan kalau perlu kita juga punya talk show disana kan, seminar disana, apa kekurangan dan kelebihan kita. Nah itu kita tidak dilibatkan justru kami biaya sendiri kalu berangkat kesana mereka sendiri yang dibawa hanya tas-tas, satu orang yang bisa membawanya, tapi sembilan orang yang berangkat kesana. Dan mereka pulang apa yang mereka bawa? Apakah sembilan orang diantara mereka bisa menghabiskan dana saja, mereka berangkat dapat uang saku atau uang dinas. Coba uang itu yang dialokasikan. Mereka berangkat sudah menghabiskan puluhan juta.
41.   Jadi bapak kurang puas dengan pemerintah!
Jawab: Saya kurang puas dengan pemerintah
42.   Berapa lama pengolahan kerajinan ini?
Jawab: Kira-kira 20 menit, yang lama itu katika kami menambahkan pelastik lagi.
43.   Bagaimana cara mendapatkan plastik-plastik itu, apakah ada yang menyetor atau cari sendiri?
Jawab: ada yang menyetor.
44.   Mengapa tidak dicari sendiri?
Jawab: Karena tenaga kerjanya tidak ada. Kalu dikerahkan untuk mencari nanti hanya fokus disana, dan yang berada disini(produksi) terbengkalai.
45.   Jadi belum ada yang menangani sendiri?
Jawab: Belum, saat ini balum ada.
46.   Apakah pihak pemerintah sudah ada yang meninjau?
Jawab: Belum ada.

BAB IV
PEMBAHASAN
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK (Plastic Waste Management )
Sejarah Plastik
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 pada sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut par kes ine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa dengan karakteristik mirip karet, bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethy lene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Kejadian tersebut merupakan awal dari penggunaan plastik sebagai sebagian besar bahan baku industri, kemudian di era modern penggunaannya menjadi semakin meningkat akibat pola hidup manusia yang semakin menuntut keefisienan dan daya tahan produk. Saat ini plastik digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, kontainer untuk menyimpan makanan, bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Bahkan dalam dunia kedokteran, plastik digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi.
Budaya Penggunaan Plastik
Plastik mempunyai beberapa keunggulan sifat, di antaranya kuat tetapi ringan, tidak berkarat, sifat termoplastis (bisa direkat menggunakan panas), dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi, dan mudah diubah bentuknya. Karena keunggulan itulah penggunaan plastik menjadi semakin membudaya terutama di bidang industri dan rumah tangga. Padahal sebelum ditemukannya plastik, untuk memenuhi dan membantu pekerjaan manusia digunakan peralatan sederhana dan seadanya. Contoh adalah para ibu yang berbelanja dan berjualan di pasar, untuk membawa barang belanjaan ataupun dagangannya masih menggunakan keranjang yang terbuat dari ulatan bambu, anyaman janur dan daun pisang. Selain itu perabotan rumah tangga juga masih menggunakan bahan-bahan alami. Namun dengan ditemukannya plastik yang menawarkan keefisienan penggunaannya, masyarakat beralih dari bahan yang alami ke bahan yang terbuat dari plastik. Hampir semua aktifitas manusia kini berhubungan dengan plastik. Bagi masyarakat saat ini plastik merupakan suatu benda multifungsi dengan berbagai kegunaan dan banyak kelebihan yang dimilikinya dan secara tidak langsung telah menjadi budaya yang melekat erat dalam masyarakat.

Sumber Sampah Plastik
Riset yang dilakukan oleh PT Lion Superindo (2008) menyatakan bahwa dalam satu tahun pengunaan kantong plastik di dunia adalah sebesar 500 juta sampai dengan 1 miliar kantong. Jika dibentangkan dapat membungkus permukaan bumi hingga 10 kali lipat. Berdasarkan data dari Departemen Pekerjaan Umum 1989, komposisi sumber sampah berasal dari sampah rumah tangga yang paling besar sekitar 48 persen, disusul pasar 24 persen, pertokoan 9 persen, dan jalan sekitar 6 persen, sisanya berasal dari fasilitas publik 5 persen, perkantoran 1 persen, industri 1 persen dan lainnya 6 persen. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Bali sendiri produksi sampah plastik saat ini sudah mencapai rata-rata 70 ton per bulan.

Penanggulangan
Salah satu cara untuk mengatasi membludaknya keberadaan limbah plastik adalah dengan menghapus budaya plastik yang berakar di masyarakat. Pandangan masyarakat bahwa plastik merupakan alternatif praktis yang dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan mereka perlu diubah. Fungsi edukasi merupakan salah satu solusi untuk memberikan informasi permasalahan sampah plastik kepada masyarakat sehingga diharapkan adanya perubahan perilaku masyarakat (mengurangi penggunaan plastik). Edukasi dapat melalui ajakan-ajakan untuk tidak memakai plastik (iklan, reklame) dan penyuluhan tentang bahaya sampah bagi lingkungan dan bagi kesehatan masyarakat. Pendekatan melalui tokoh-tokoh masyarakat dan trendsetter juga dapat dilakukan, di samping dengan membuat acara-acara atau hari peringatan bebas plastik seperti hari tanpa bungkus plastik sedunia.
Selain edukasi, pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan masyarakat juga bisa dilakukan dengan substitusi atau penggantian plastik dengan benda lain seperti paper bag dan plastik dari kulit jeruk. Paper bag dibuat dari daur ulang koran, majalah, maupun buku-buku yang sudah tidak terpakai lagi. Karena kertas untuk membuat paper bag ini merupakan bahan yang mudah diuraikan dan dapat didaur ulang kembali tanpa perlu proses yang lama, paper bag merupakan solusi yang ramah lingkungan untuk mengganti pembungkus plastik. Paper bag juga tidak akan mengganggu kesehatan karena tidak terdapat zat aditif yang membahayakan kesehatan.

Daur ulang sampah plastik mejadi barang baru.
Di Balikpapan ada pengolahan sampah plastik, dari sampah plastik rumah tangga maupun sampah plastik yang di buang oleh industri ini  bisa diolah menjadi produk dengan ketahanan yang lebih tahan lama, baik dalam segi usia maupun  dari segi kekuatan / tahan banting, dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Contoh produk ini adalah : Vas bunga, Asbak rokok, Penggati keramik, Pengganti papan, dan lain lain. Dan pemilik pengolahan sampah plastik ini mengklaim bahwa ini satu satunmya di Indonesia, dengan di buktikan adanya  sertifikat hak paten yang dikeluarkan oleh Pemerintah dengan nomor : P.00201000069. Dan pengolahan sampah plastik ini  tidak memilah milah sampah plastik, semua sampah plastik disini bisa diolahnya dan tanpa di bersihkan atau dicuci dahulu.
Cara Pengolahan Sampah Plastik.
Cara pengolahan sampak plastik yang dikelola oleh CV. Prima Executive yang beralamat di Sungai Ampal Rt 30 N0 68 Balikpapan adalah sebagai berikut :
1.     Pertama –tama semua sampah plastik di kumpulkan lalu di timbang ± 1 kg .
2.     Lalu panaskan kompor dan sampah plastik dimasukkan dan di goreng di atas wajan sampai meleleh dengan waktu ± 20 menit.
3.     Setelah plastik meleleh lalu  dimasukkan dalam cetakan yang telah di sediakan.
4.     Setelah dingin lalu cetakan dibuka  dan kelihatan hasilnya dan jadilah bahan setengah jadi.
5.     Setelah  barang setengah jadi di keluarkan dari cetakan lalu di adakan kerjaan finishing.  Dan kerjaan finishing ini meliputi : menghaluskan dengan gerinda dan amplas lalu di cat.
6.     Setelah barang  di cat maka barang daur ulang dari sampah sudah siap dipasarkan.

Tenaga
Dalam pengolahan sampah plastik ini memerlukan tidak banyak tenaga karena alat yang digunakan masih sangat sederhana sekali. Jadi menggunakan ± 4 tenaga kerja yaitu : 2 untuk tenaga kerja menggoreng sampah plastik, 1 orang memfinishing dan 1 orang yang mengecat.

Distribusi
Dalam penjualan daur ulang sampah plastik ini menurut pengelolanya sudah ada pesanan dari luar kota misalnya : dari Jakarta, Surabaya,  Jogjakarta dan lin-lain. Selain itu dalam pemasarannya pengelola juga mengikutkan hasil produknya dengan mengikuti segala pemeran, baik itu yang diselenggarakan di Kota Balikpapan, maupun yang diadakan di luar Kota Balikpapan. Misal  : di Samarinda pernah ikut   3 Kali, di Kota Balikpapan 2  Kali, di  Jakarta ikut 2 Kali dan Di Bandung ikut 1 Kali. Jadi pemasaran produk ini sudah menjangaku hampir seluruh Indonesia.

Omset
Menurut pengelolanya hasil penjualan segala produk yang dihasilkan dari daur ulang sampah plastik ini ± mencapai Rp 6.000.000,- ( Enam Juta Rupiah ) per bulan, dalam ilmu menajemen disebut BEP ( Break Event Point ).

Penghargaan Yang Pernah Diterima.
CV. Prima Executive ini pernah menerima segala bentuk penghargaan dari Pemerintah. Pada tahun 2010  terima penghargaan dari Pemerintah Kota Balikpapan sebagai tokoh pemanfaatan massal multi  plaktik. 

Kendala

Kendala yang dihadapi pengelola adalah kurangnya peran aktif masyarakat dalam mengumpulkan sampah sebagai bahan baku dalam pengolahan sampah plastik dan tidak adanya  perhatian dari Pemerintah  kota terutama dinas yang terkait, dalam hal ini DKPP ( Dinas Kebersihan  Pertamanan dan Pemakaman ) Kota Balikpapan.  Seharusnya pemerintah kota Balikpapan memberi bantuan modal dan sosialisasi pada masyarakat agar permasalahan samapah di Balikpapan bisa diatasi.                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar